Jumat, 01 Juli 2016

Ritus I

Adhy M. Nuur


bulan pecah di tenggorokan
paruh malam tercekik di tengkuk
asma gelora membabibuta
duhai kasmaran yang goyah diterpa angin subuh
kukandangi dengan bimbang

sukma-sukma
merapat dalam sintal tubuh dendam
memeluk sepi
purba dan kerap mematikan
mari bercerita tentang fantasi surga

darah-darah
gemulung menghantar keluh ke ketiak
tempat dimana benci beraroma
rasa sungkan
sari-sari keheningan
agar sabda banyak makna

siapa aku siapa kamu
kita dan mereka
cintalah cinta mainkan rasa
padu ragu lagu sendu
bangkai dan susu madu
tubuh rusuh simbah peluh
piuh,


getar-getar
bangkitkan aku dalam suasana dungu
tak ada frasa atau alinea
mampu menggelambir kecewa
selain hegemoni permisif


kaf untuk kun
arus iman, deraslah deras
bernyanyilah di atas diri yang sepi
sesuatulah, tunjukkan nikmat khalwat
ini cinta
ini cinta
ini cinta
hasrat pecundang
mengangkat tangan
dan mengantarkan kening mencumbu tanah


ha mim ‘ain sin qof
sihir aku, selalu

dalam rindu itu,



Bandung, 13027314

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Distributed By Gooyaabi Templates