Jumat, 06 Februari 2009

Aini

Adhy M. Nuur
Ain,
dimanakah engkau kini
nyanyian luka ditimpuh gelagak bengal
katamu bukan kataku
kata kita tak sama dalam memaknai luka


maka aku biarkan hari kemarin
tak terekap diingatanku
atau mugkin diingatanmu, Aini


Ain,
sementara mereka dengan tawanya
mampu menyapa dunia yang tak semua orang punya
kita disini pula ikut tertawa
bahkan menganga bersama selebaran berita tentang harapan
esok menjadi secerah mentari pagi
esok akan sesejuk embun pagi
dan umbaran kesenangan dalam tabu harapan


Ain,
disini pernah kita temukan serpihan
cerita dan bongkahan kerinduan
pada nasi dan lauk pauk ditemani segelas lemon tea
gurauan asyik tentang kisah para pembual-pembual agung
di restoran bertajuk mimpi dan kedunguan


Ain,
love is beautifull
sampai kapan kita mengutak-ngatik kalimah itu
hingga puyeng menelan tafsir dan terjemah hampa sabda

but now, disappear
tak semudah membalikkan telapak kaki gajah
tetap kita mencari-cari tempat pembuangan sementara
harapan kita
yang membumbung mengalahkan discovery
singgah di mars berkaroke ria
melantunkan lagu dangdut “senyum membawa luka”


Ain,
lukamu lukaku luka-luka lama
luka tersengat simpuh kisi-kisi dosa
yang tak pernah kita kecap
ataukah mungkin sebuah karma


Bandung 2006

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Distributed By Gooyaabi Templates